Raja Salomo dikaruniai Tuhan hikmat & kekayaan yang tiada bandingnya, hingga dikatakan bahwa sebelum & sesudah Salomo tidak ada raja yang seperti dia. Dan suatu kali, Salomo mengadakan 'eksperimen', ia ingin melihat apa yang baik bagi manusia. Dengan kekayaannya ia mewujudkan apa saja yang diinginkan mata & hatinya (Pengkotbah 2:10).
Raja Salomo membangun rumah-rumah, taman-taman, membeli ternak & budak-budak, mengumpulkan harta benda dan sebagainya. Singkat cerita, apapun yang diinginkan ia mewujudkannya. Wah wah wah, nikmat sekali nampaknya, seakan ia telah sampai pada yang disebut orang sebagai sorga dunia. Bahkan, bila Anda pernah mendengar bahwa Salomo memiliki 300 gundik (1 Raja-raja 11:3), hal itu berawal dari eksperimennya ini (Pengkotbah 2:8).
Awalnya Salomo bersukacita ketika setiap keinginannya terpenuhi, tapi kemudian ia mendapati bahwa tidak ada kepuasan dalam batinnya, dan ia berkesimpulan bahwa semua jerih payahnya sia-sia (Pengkotbah 2:10,11).
Pengkotbah 5:9, "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, ..." LAI
[ayat di atas dalam versi King James: "Ia yang mencintai perak (uang) tidak akan dipuaskan dengan perak (uang)"]
Di akhir eksperimennya, Salomo menarik pelajaran bahwa uang atau harta yang banyak tidak akan mampu memuaskan batin manusia. Selalu akan ada kekosongan dalam batin manusia. Itu sebabnya sekalipun semua diinginkannya telah terpenuhi, raja Salomo berkata "sia-sia". Sebagian orang menghindari membaca kitab pengkotbah. Karena ada banyak kata "sia-sia" di dalamnya. Bila kita tidak mengerti makna kata "sia-sia" sepenuhnya, memang kita akan enggan membaca kitab tersebut.
Kata "sia-sia" ini berdasarkan bahasa aslinya berarti: 'transitory' (fana/tidak kekal) & 'unsatisfactory' (sesuatu yang tidak memuaskan). Jadi ketika di akhir 'percobaannya' di atas Salomo berkata "sia-sia" maka ia bermaksud menyatakan, bahwa segala sesuatu yang ia dapatkan tidak ada yang kekal dan dapat memuaskan batinnya.
Segala sesuatu di bumi yang bersifat kebendaan pada dasarnya tidak akan mampu bertahan selamanya & tidak akan mampu 'mengenyangkan' batin manusia. Itulah sebabnya manusia tidak akan pernah berhenti mencari & mendapatkan. Kalau seorang penambang emas telah berhasil mengeruk habis sebuah tambang emas, dan ia telah menjadi sangat kaya karena emas, maka yang terjadi berikutnya ia akan mencari tambang emas yang lain. Bila seorang wanita telah memiliki koleksi tas mewah yang banyak, maka ia akan tetap menambah koleksi tas-nya itu.
Perut manusia secara alamiah selalu akan lapar lagi beberapa waktu setelah dikenyangkan. Karena proses pencernaan & penyerapan zat-zat makanan selalu terjadi terus menerus. Akibatnya manusia akan kembali makan & makan. Tetapi batin manusia tidak akan pernah dapat dikenyangkan oleh uang yang banyak sekalipun. Batin manusia tetap mencari bukan karena 'pernah kenyang' lalu 'lapar' kembali. Ia memang tidak pernah bisa 'dikenyangkan'. Itulah sebabnya, kita masih akan melihat para 'pemburu uang' di mana-mana, baik di area sekuler bahkan juga di area rohani. Pemburu uang adalah seorang yang berusaha mendapatkan uang demi memuaskan keinginan/nafsunya.
Salah satu kebenaran penting yang dibagikan Salomo adalah, uang tidak punya kemampuan memuaskan manusia. Pertanyaannya adalah mengapa manusia tidak bisa dipuaskan oleh uang (dan semua yang bisa dibeli dengan uang)? Jawabannya sederhana, karena uang dan semua yang bisa dibeli uang adalah ciptaan/buatan manusia. Bagaimana mungkin uang yang adalah ciptaan bisa memuaskan batin penciptanya (manusia)?
Manusia hanya bisa dipuaskan oleh penciptanya (Yesus). Batin manusia akan 'kenyang hingga puas' bila ia bertemu sang Pencipta (Yesus). Sudahkah Anda bertemu dengan sang Pencipta?