Suatu kali seorang pengusaha kristen mengeluh sekaligus curhat sambil meneteskan air mata, “Pak, bisnis saya bangkrut … Padahal saya sudah kerja keras … Modal saya pun habis. Saya bingung Pak, kenapa Tuhan tidak memberkati saya padahal saya rajin ke gereja. Pak gembala juga selalu mendoakan keberhasilan usaha saya. Dan setiap hari sebelum berangkat ke toko, saya selalu mengucapkan juga mendoakan ayat-ayat firman Tuhan …”
Secara pribadi saya merasa prihatin dengan kisah kegagalan bisnis pengusaha ini. Ia merasa sudah berusaha melakukan segala sesuatu yang diperlukan seorang pengusaha Kristen untuk berhasil, namun tetap saja bangkrut. Bukan hanya modal yang habis tapi segala daya upaya seakan sia-sia. Bisa dimaklumi kalau ia depresi dan menuduh Tuhan tidak memberkati-nya.
Peristiwa serupa sebenarnya juga dialami beberapa pengusaha Kristen lainnya. Di antara mereka ada yang jadi depresi, tapi ada juga yang dengan santai berkata, “Namanya juga bisnis, ada kalanya gagal. Ngucap syukur aja, mungkin belum rejeki. Ya saya coba bisnis yang lain.” Memang terkesan sebuah sikap yang bijak, tapi tidak tepat—karena bila seorang Kristen mengalami kegagalan bisnis, pasti ada penyebabnya. Maka seharusnya ia mencari tahu apa penyebabnya, supaya tidak alami kegagalan yang sama.
Salahsatu penyebab kebangkrutan dan kegagalan bisnis
Penyebab kebangkrutan atau kegagalan bisnis memang beragam. namun bila bisnis kita bangkrut atau gagal, adalah bijak bila kita segera luangkan waktu untuk mencari Tuhan, tanyakan pada-Nya apa penyebab kebangkrutan kita. Bila kita tekun mencari-Nya, Ia pasti akan memberikan jawaban. Perhatikan saja ayat berikut:
Matius 7:7-8
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Dalam ayat di atas disebutkan tentang salahsatu hak istimewa (privilege) yang diberikan Bapa di surga pada anak-anak Nya yang tekun mencari Dia dalam doa, yaitu mendapatkan jawaban doa. Jadi jangan pernah menyerah apalagi menyalahkan Tuhan. Teruslah mencari jawaban dari-Nya, maka Ia akan memberitahukan penyebab kegagalan bisnis kita.
Wahyu 3:7-8
Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia:ng Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Salah satu penyebab kebangkrutan seorang pengusaha Kristen sebenarnya tersirat dalam ayat diatas, yakni soal pintu yang dibuka atau ditutup oleh Tuhan. Perlu kita ketahui --untuk konteks bisnis-- ada beberapa kebenaran yang terkandung dalam Wahyu 3:7–8 ...
- Tuhan punya kuasa mutlak untuk membuka dan menutup pintu usaha, tanpa ada yang sanggup mengintervensi
- Tidak semua pintu usaha dibuka Tuhan untuk kita
- Tidak semua pintu usaha ditutup Tuhan untuk kita
- Bila Ia membuka atau menutup pintu, semuanya Ia lakukan karena ada maksud ilahi.
Memahami kebenaran-kebenaran di atas sangat penting supaya kita tidak menyalahkan Tuhan ketika mengalami kegagalan bisnis walau telah bekerja keras, atau menjadi besar kepala dan sombong ketika mengalami keberhasilan.
Mengapa ada pengusaha Kristen yang mengalami kebangkrutan (kegagalan bisnis)? Karena ia berusaha membuka pintu yang sebenarnya ditutup Tuhan baginya. Dengan kata lain, ia tidak mengenali mana pintu yang dibuka atau mana pintu yang ditutup Tuhan.
Bila seorang pengusaha Kristen mencoba membuka pintu bisnis yang tidak dibuka oleh Tuhan baginya, maka ia memulai dan menjalani bisnis-nya dengan penuh kerja keras, kemudian berakhir dengan kegagalan. Karena Tuhan tidak memberikan penyertaan dan anugerah-Nya.
Kegagalan yang berdampak fatal
Kegagalan mengenali pintu yang dibuka dan ditutup Tuhan tidak bisa dipandang sepele karena bisa menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Sayangnya, banyak pelaku bisnis yang cenderung meraba-raba dalam gelap ketika hendak memulai bisnis baru. Tuhan tidak menghendaki kita memulai sebuah bisnis dengan mata hati yang buta, karena Ia tidak ingin kita alami kegagalan bisnis.
Bagian Tuhan adalah memberikan penyertaan dan anugerah-Nya; bagian kita adalah mengenali pintu mana yang dibuka atau ditutup oleh Tuhan. Dalam hal ini, kepekaan rohani sangat dibutuhkan.
Penyebab seorang pengusaha Kristen tidak punya kepekaan rohani adalah karena ketidak tahuan. Faktanya, tidak semua jemaat Tuhan tahu bahwa mereka harus mampu mengenali pintu mana yang dibuka atau ditutup oleh Tuhan. Karena mereka memang tidak diajar dan dilatih untuk hal tersebut. Bisa dibayangkan, mereka selalu meraba dalam gelap.
Penyebab lain adalah nafsu akan uang dan kekayaan. nafsu seperti ini akan selalu menutupi mata hati seorang pengusaha kristen manapun, sehingga kepekaan rohaninya menjadi tumpul. Kemudian ia akan terobsesi untuk mengejar materi, setelah itu ia “kecebur” dalam perlombaan memburu uang. Maka, kegagalan bisnis menjadi semakin mungkin terjadi.
1 Timotius 6:10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
catatan: Makna cinta uang berdasarkan kata Yunani-nya adalah keinginan yang besar (nafsu) untuk mendapatkan uang. Bila cinta uang terus berkembang dalam jiwa seseorang, maka orang tersebut pada saatnya akan menjadi pemburu uang. Kemudian arah iman-nya akan menyimpang dari Tuhan ke uang.