Salah satu pesan Tuhan yang saya (penulis) terima bagi kaum pengusaha kristen di tahun 2014 adalah: "Jangan memulai / membangun sebuah bisnis bila Tuhan tidak menghendakinya."
Mazmur 127:1, "... Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; ..."
Nampaknya ini sebuah pesan yang tidak masuk akal ... bukannya kalau seseorang memang telah terpanggil menjadi pengusaha (entrepreneur), maka ia bisa memulai usaha (business) apa saja dan kapan saja ...??
Ya, nampaknya memang begitu ... tapi ketahuilah, bahwa ketika seorang pengusaha kristen membangun sebuah usaha berdasarkan arahan/kehendak Tuhan, maka ia sedang melaksanakan proyeknya Tuhan. Menarik bukan?
Pada dasarnya Tuhan ingin menjadikan setiap pengusaha kristen menjadi partner-Nya untuk memenangkan dunia kerja serta menyatakan kemuliaan-Nya. Dengan kata lain, seorang pengusaha kristen (christian entrepreneur) dapat memperluas Kerajaan Allah melalui bisnisnya.
Di sisi lain, bila seorang pengusaha kristen membangun sebuah usaha berdasarkan kehendak Tuhan, maka Tuhan pun ikut membangun usaha tersebut. Sehingga kuasa dan berkat Tuhan juga menyertai sang pengusaha. Usaha yang dibangun pun menjadi usaha (bisnis) yang tahan goncangan.
WABAH KEBANGKRUTAN
Mazmur 91:7, "Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu."
Konteks dari ayat di atas adalah: wabah penyakit 'merebahkan' sekian ribu orang. Namun di dunia usaha pun juga ada sebuah wabah yang sedang terus meluas, wabah 'kebangkrutan'. Bahkan wabah ini bukan hanya menjalar di kalangan pengusaha dari sejak tahun 2013 lalu.
Di tahun ini, kebangkrutan akan makin mewarnai dunia usaha. Akan makin banyak saja jumlah pengusaha yang 'rebah' alias bangkrut. Dan bila Anda adalah seorang pengusaha, tentu Anda tidak berharap kebangkrutan 'menjangkiti bisnis' Anda, maka ...
Pertama, berpegang teguh lah pada janji Tuhan di Mazmur 91:7 di atas: "tetapi itu tidak akan menimpamu."
Kedua, perhatikan dan taati arahan Tuhan baik-baik.
BISNIS ARAHAN TUHAN
Pengusaha sehebat apapun tidaklah maha tahu. Baik di bumi atau di surga, hanya Tuhan-lah yang maha tahu. Kemampuan ini membuat Tuhan sangat piawai dalam memberikan arahan ke depan melebihi siapa pun. Arahan-Nya mustahil keliru. Walau ada pengusaha-pengusaha yang mengetahui hal ini, namun sayangnya tidak banyak dari mereka yang mengandalkan arahan Tuhan dalam berbisnis.
Ketika Saul diangkat Tuhan menjadi raja Israel, Tuhan mengurapi Saul. Namun sekalipun ia diurapi menjadi raja, Tuhan tetap memperingatkannya agar memperhatikan arahan Tuhan.
1 Samuel 10:7, "Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau."
Ayat di atas tidak dimaksudkan hanya untuk menguatkan hati Saul, tapi juga untuk memperingatkan Saul. Maksud kalimat "lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau" adalah: lakukan apa saja yang DIDAPAT oleh TANGANMU DARI TUHAN, maka TUHAN PASTI MENYERTAIMU.
Bila memperhatikan 'sepak terjang' Saul sebagai raja sebelum ketidak-taatannya pada Tuhan, Saul melakukan peperangan hanya karena arahan dari Tuhan. Setiap peperangan yang Saul lakukan adalah tugas yang didapat tangannya DARI TUHAN. Akibatnya kemenangan atas musuh adalah sesuatu yang pasti karena Tuhan menyertainya.
Salah satu penyebab terbesar dari kehancuran kaum pengusaha kristen (christian entrepreneur) di hari-hari ini adalah karena mereka tidak belajar mencari & mendengarkan arahan Tuhan. Bisnis yang mereka kerjakan bukan bisnis yang diberikan Tuhan ke dalam tangan mereka, Tuhan pun tidak menyertai mereka ... mereka berjalan sendiri di tengah gelombang kehancuran ekonomi (economic collapse) yang sedang melanda dunia.
Mazmur 127:1, "... Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; ..."
Membangun usaha/bisnis arahan Tuhan berarti juga melaksanakan proyek dari Tuhan. Kebenaran ini merupakan prinsip kerajaan Allah di dunia usaha yang harus diperhatikan kaum pengusaha kristen di hari-hari ini. Mereka haruslah segera menyadari bahwa mereka pun adalah hamba-hamba Allah, pelaksana Firman Tuhan yang kuat.
Yoel 2:11, "Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?"