Harga pupuk global telah naik tiga kali lipat, dan ini akan memiliki dampak bencana pada produksi pangan di seluruh dunia. Beberapa ahli memang memperingatkan kita tentang hal ini sebelumnya. Diataranya ada yang mengatakan bahwa hasil panen akan sangat rendah, dikhawatirkan kita akan mengalami krisis pangan karena biaya untuk memproduksi satu ton amonia menjadi hampir sepuluh kali lebih tinggi … Amonia adalah bahan utama dalam pupuk sintetis, yang meningkatkan hasil panen. Proses pembuatan amonia saat ini mengandalkan tenaga air atau gas alam.
Di Eropa, patokan harga gas alam mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada bulan September, dengan harga tiga kali lipat lebih mahal dari bulan Juni hingga Oktober. Untuk memperbaikinya, kita perlu menyelesaikan krisis energi global. Sayangnya, krisis energi global hanya akan semakin parah.
Di Afrika, banyak petani tidak akan mampu membeli pupuk sama sekali tahun ini, dan diproyeksikan bahwa ini akan mengurangi produksi pangan bagi 100 juta orang.
Dengan harga pupuk yang naik tiga kali lipat selama 18 bulan terakhir, banyak petani mempertimbangkan akan membatalkan pembelian pupuk tahun ini.
Maka untuk memastikan rakyatnya tidak akan kelaparan, pemerintah Afrika perlu mengimpor makanan dalam jumlah besar dari tempat lain.
Tetapi masalahnya, produksi pertanian akan menurun di seluruh dunia. Jadi hampir semua akan mengimpor makanan, dan tidak akan ada banyak eksportir.
Kelangkaan pangan sudah mencapai tingkat yang memprihatinkan di banyak tempat. Di Madagaskar, kekeringan tahun ini telah menurunkan panen hingga sepertiga dari rata-rata lima tahun terakhir. Anak-anak makan dari tanaman hijau yang dikonsumsi ternak dan daun kaktus.
Belakangan ini harga pangan global naik lebih tinggi terus menerus. Faktanya, harga gabah dunia telah naik sekitar 70 persen sejak pertengahan tahun 2020.
Demikian juga harga biji-bijian telah melonjak sekitar 70% sejak pertengahan 2020 karena cuaca buruk menghambat panen.
Sayangnya, kebanyakan orang bahkan tidak menyadari bahwa ini terjadi ... Persediaan makanan global akan semakin menipis.
Sumber info: theeconomiccollapseblog.com