WARNA DOMPET ANDA


Amsal 21:26, "Keinginan bernafsu sepanjang hari, tetapi orang benar memberi tanpa batas."

Nafsu manusia bila dituruti tanpa ada penguasaan diri, kita akan terus menurutinya sepanjang hari. Akibatnya, uang kita juga akan terus keluar dari tempatnya (dompet).

Salah satu pengukur yang dapat kita pakai untuk melihat seberapa duniawinya gaya hidup kita adalah, bagaimana kita menggunakan atau membelanjakan uang kita. Bila kita menggunakan uang semata-mata untuk memuaskan keinginan mata dan daging kita, maka, gaya hidup kita duniawi. Gaya hidup yang duniawi adalah, gaya hidup yang dikendalikan oleh keinginan mata/daging serta keangkuhan hidup yang kuat.

1 Yohanes 2:16, "Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia."

Seringkali, penggunaan uang dalam dompet, cenderung untuk membeli apa yang kita inginkan ketimbang apa yang kita butuhkan. Karena seringkali pula, kita seperti kekurangan hikmat untuk membedakan manakah yang ‘kebutuhan’ dan mana yang ‘keinginan’. 



Karenanya, agar kita dapat mengelola uang dengan benar, kita membutuhkan dua hal, pertama kita membutuhkan hikmat (pengetahuan) yang benar, kedua, penguasaan diri.

2 Petrus 1:5-6, "Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri,

Nah Saudara, jangan biarkan keduniawian mewarnai dompet Anda. Karena bila tidak, kita akan makin tenggelam dalam keduniawian. Dan bila kita makin tenggelam dalam keduniawian, hidup kita pun akan berakhir dalam kebinasaan kekal (masuk neraka).

Di sisi lain, penggunaan uang yang duniawi akan menyebabkan kemiskinan & kekurangan 'menghampiri' hidup kita di bumi ini.
(seseorang yang 'warna' dompetnya duniawi, sebenarnya dapat mengalami dua jenis kegagalan: gagal di bumi dan gagal di akhirat)

Amsal 21:17, "Orang yang suka bersenang-senang akan berkekurangan, orang yang gemar kepada minyak dan anggur tidak akan menjadi kaya."

Yedija Prima

seorang yang melayani Tuhan karena kehendak-Nya & karena Ia telah mati baginya

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak