Mujizat lima roti dua ikan memang mujizat yang spektakuler. Bayangkan saja, hanya dengan jumlah makanan yang terbatas, namun lima ribu orang lebih dapat diberi makan hingga kenyang bahkan lebih 12 bakul.
Kisah tentang mujizat di atas bisa Anda baca di Yohanes 6:1-13. Ada beberapa orang meragukan kisah "lima roti dua ikan" merupakan kisah nyata. Bagaimana dengan Anda yang membaca artikel ini.
Kisah "lima roti dua ikan" bukanlah dongeng atau kisah legenda yang sekedar dapat diambil makna atau hikmahnya.
Kisah "lima roti dua ikan" benar-benar nyata, pernah terjadi (true story). Maka, keajaiban yang terjadi dalam kisah tersebut dapat juga dialami siapa saja yang percaya dalam nama Yesus. Beruntunglah Anda, bila percaya bahwa kisah ini kisah nyata, karena Anda punya kesempatan untuk mengalami mujizat sejenis.
Krisis ekonomi & keuangan dunia belum juga reda walau kita telah memasuki tahun 2010. Hari-hari ini makin banyak orang yang tidak lagi memiliki persediaan uang yang cukup, walau untuk mencukupi kebutuhan pokok. Karena jumlah uang di tangan telah lebih kecil dari besarnya biaya kebutuhan pokok.
Idealnya, jumlah uang di tangan lebih besar dari biaya kebutuhan hidup, sehingga, bukan hanya kebutuhan hidup terpenuhi, tapi juga masih bisa menabung. Nampaknya, banyak orang makin membutuhkan mujizat keuangan.
Tuhan Yesus, para murid, beserta lima ribu orang lebih telah mengalami juga melihat, bagaimana jumlah yang sangat sedikit dapat "berkembang biak" secara ajaib, hingga dapat mencukupi kebutuhan bahkan berlimpah. Kalau kedua belas murid Yesus secara fisik masih hidup, saya yakin kita akan meminta mereka mengajarkan bagaimana caranya "mengembangbiakkan" uang kita yang terbatas.
Ada orang-orang yang mengaku bahwa mereka dapat menggandakan uang. Beberapa orang tergiur, dan menitipkan dana mereka pada 'para dukun uang' itu, bukan untuk diinvestasikan melainkan untuk dilipat gandakan secara supranatural. Alhasil, uang bukannya bertambah banyak, namun hilang lenyap bersama lenyapnya juga para dukun uang.
Para dukun uang bukanlah pembuat mujizat, mereka hanyalah para penipu yang juga terbatas jumlah uangnya. Bila mereka kaya mereka tidak akan mengaku sebagai dukun uang. Berbeda dengan dukun uang, Bapa di surga adalah pembuat mujizat yang melipat gandakan lima roti & dua ikan. Bila Anda telah mengalami keterbatasan keuangan sehingga jumlah uang di tangan Anda tidak lagi mencukupi kebutuhan hidup, maka Anda membutuhkan mujizat "lima roti dua ikan" dari Bapa di surga.
Pada dasarnya, mujizat "lima roti dua ikan" adalah mujizat yang menyebabkan bukan hanya sebuah kebutuhan terpenuhi, tapi juga keadaan 'lebih dari cukup' terjadi. Seperti yang kita ketahui, setelah Tuhan Yesus memecah-mecahkan lima roti & dua ikan, secara ajaib lima ribu orang lebih dikenyangkan & masih sisa dua belas bakul.
Yohanes 6:12, Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."
Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
Bila Anda ingin mengalami lebih dari cukup, itu artinya Anda ingin menerima "dua belas bakul roti jelai". Tapi, dua belas bakul roti jelai berasal dari lima roti jelai yang diserahkan untuk dipecah-pecahkan Tuhan.
Tahukah Anda, pemilik lima roti jelai bukanlah orang kaya?! Roti jelai adalah roti yang dibuat dengan bahan utama jelai. Jelai adalah sejenis gandum yang dikonsumsi oleh orang miskin dan kuda/ternak. Pemilik lima roti jelai telah menyerahkan semua persediaan rotinya, padahal ia sendiri membutuhkannya. Ia memberi dalam kekurangan (bandingkan dengan Markus 12:42-44). Dengan kata lain, lima ribu orang lebih telah 'diberi makan' oleh orang miskin.
Untuk dapat menerima "dua belas bakul roti jelai" Anda harus merelakan 'lima roti jelai' Anda untuk dipakai Tuhan 'memberi makan' orang lain.
Jangan pernah menunggu waktu yang sempurna untuk memberi. Jangan pernah menunggu memiliki uang atau harta yang lebih baru kemudian memberi. Itu adalah sikap yang salah. Seberapapun yang ada pada Anda, Tuhan dapat memakainya untuk dapat mencukupkan orang lain.
2 Korintus 8:12, "Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu."
Amsal 11:24b, "... ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan."
>> Jika ada orang yang peduli & mencukupi kebutuhan orang lain, maka Tuhan akan memperdulikan & mencukupkan kebutuhannya, bahkan mengembalikannya berlipat kali ganda.
(mujizat pelipatgandaan lima roti dua ikan adalah mujizat yang berawal dari mencukupkan kebutuhan orang lain)
Kisah tentang mujizat di atas bisa Anda baca di Yohanes 6:1-13. Ada beberapa orang meragukan kisah "lima roti dua ikan" merupakan kisah nyata. Bagaimana dengan Anda yang membaca artikel ini.
Kisah "lima roti dua ikan" bukanlah dongeng atau kisah legenda yang sekedar dapat diambil makna atau hikmahnya.
Kisah "lima roti dua ikan" benar-benar nyata, pernah terjadi (true story). Maka, keajaiban yang terjadi dalam kisah tersebut dapat juga dialami siapa saja yang percaya dalam nama Yesus. Beruntunglah Anda, bila percaya bahwa kisah ini kisah nyata, karena Anda punya kesempatan untuk mengalami mujizat sejenis.
Krisis ekonomi & keuangan dunia belum juga reda walau kita telah memasuki tahun 2010. Hari-hari ini makin banyak orang yang tidak lagi memiliki persediaan uang yang cukup, walau untuk mencukupi kebutuhan pokok. Karena jumlah uang di tangan telah lebih kecil dari besarnya biaya kebutuhan pokok.
Idealnya, jumlah uang di tangan lebih besar dari biaya kebutuhan hidup, sehingga, bukan hanya kebutuhan hidup terpenuhi, tapi juga masih bisa menabung. Nampaknya, banyak orang makin membutuhkan mujizat keuangan.
Tuhan Yesus, para murid, beserta lima ribu orang lebih telah mengalami juga melihat, bagaimana jumlah yang sangat sedikit dapat "berkembang biak" secara ajaib, hingga dapat mencukupi kebutuhan bahkan berlimpah. Kalau kedua belas murid Yesus secara fisik masih hidup, saya yakin kita akan meminta mereka mengajarkan bagaimana caranya "mengembangbiakkan" uang kita yang terbatas.
Ada orang-orang yang mengaku bahwa mereka dapat menggandakan uang. Beberapa orang tergiur, dan menitipkan dana mereka pada 'para dukun uang' itu, bukan untuk diinvestasikan melainkan untuk dilipat gandakan secara supranatural. Alhasil, uang bukannya bertambah banyak, namun hilang lenyap bersama lenyapnya juga para dukun uang.
Para dukun uang bukanlah pembuat mujizat, mereka hanyalah para penipu yang juga terbatas jumlah uangnya. Bila mereka kaya mereka tidak akan mengaku sebagai dukun uang. Berbeda dengan dukun uang, Bapa di surga adalah pembuat mujizat yang melipat gandakan lima roti & dua ikan. Bila Anda telah mengalami keterbatasan keuangan sehingga jumlah uang di tangan Anda tidak lagi mencukupi kebutuhan hidup, maka Anda membutuhkan mujizat "lima roti dua ikan" dari Bapa di surga.
Pada dasarnya, mujizat "lima roti dua ikan" adalah mujizat yang menyebabkan bukan hanya sebuah kebutuhan terpenuhi, tapi juga keadaan 'lebih dari cukup' terjadi. Seperti yang kita ketahui, setelah Tuhan Yesus memecah-mecahkan lima roti & dua ikan, secara ajaib lima ribu orang lebih dikenyangkan & masih sisa dua belas bakul.
Yohanes 6:12, Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang."
Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
Bila Anda ingin mengalami lebih dari cukup, itu artinya Anda ingin menerima "dua belas bakul roti jelai". Tapi, dua belas bakul roti jelai berasal dari lima roti jelai yang diserahkan untuk dipecah-pecahkan Tuhan.
Tahukah Anda, pemilik lima roti jelai bukanlah orang kaya?! Roti jelai adalah roti yang dibuat dengan bahan utama jelai. Jelai adalah sejenis gandum yang dikonsumsi oleh orang miskin dan kuda/ternak. Pemilik lima roti jelai telah menyerahkan semua persediaan rotinya, padahal ia sendiri membutuhkannya. Ia memberi dalam kekurangan (bandingkan dengan Markus 12:42-44). Dengan kata lain, lima ribu orang lebih telah 'diberi makan' oleh orang miskin.
Untuk dapat menerima "dua belas bakul roti jelai" Anda harus merelakan 'lima roti jelai' Anda untuk dipakai Tuhan 'memberi makan' orang lain.
Jangan pernah menunggu waktu yang sempurna untuk memberi. Jangan pernah menunggu memiliki uang atau harta yang lebih baru kemudian memberi. Itu adalah sikap yang salah. Seberapapun yang ada pada Anda, Tuhan dapat memakainya untuk dapat mencukupkan orang lain.
2 Korintus 8:12, "Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu."
Amsal 11:24b, "... ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan."
>> Jika ada orang yang peduli & mencukupi kebutuhan orang lain, maka Tuhan akan memperdulikan & mencukupkan kebutuhannya, bahkan mengembalikannya berlipat kali ganda.
(mujizat pelipatgandaan lima roti dua ikan adalah mujizat yang berawal dari mencukupkan kebutuhan orang lain)