HAMBA TUHAN atau HAMBA UANG


Ayub 1:3, "Ia (Ayub) memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur." LAI

Ayub 1:8, Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, ..." LAI

Ada yang menafsirkan bahwa besarnya kekayaan Ayub sama dengan kekayaan tiga orang terkaya di bumi sekarang ini. Walau demikian, yang menarik adalah, Ayub tidak membiarkan hatinya diperhamba oleh uang (kekayaan). Dihadapan iblis, Tuhan tidak malu mengakui bahwa Ayub adalah hamba-Nya. Hal ini mengindikasikan sekaligus membuktikan bahwa Ayub memang bukan seorang hamba uang.

Tidaklah mudah menjaga hati tetap menghamba pada Tuhan bila dikelilingi oleh kekayaan dan uang yang sangat besar.

Karenanya tidaklah mengherankan, setelah melewati segala pencobaan yang dilancarkan iblis, Ayub tidak menghujat Tuhan, sehingga Tuhan memberikan upah yang sangat besar. Dalam Alkitab dikatakan, bahwa Tuhan mengaruniakan Ayub kekayaan yang besarnya dua kali lipat dari kekayaannya semula.
Di hari-hari ini, perlu kita renungkan, apakah kita seorang hamba uang ataukah hamba Tuhan.

Yedija Prima

seorang yang melayani Tuhan karena kehendak-Nya & karena Ia telah mati baginya

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak