DAMPAK BERKAT TUHAN DALAM BISNIS

DAMPAK BERKAT TUHAN DALAM BISNIS

Setelah tiba waktunya, Abraham hendak mewariskan kekayaannya pada putranya, Ishak. Maka Ishak menjadi kaya di usia muda. Dan bila ia hendak memulai sebuah bisnis atau investasi, ia telah memiliki modal yang lebih dari cukup, ia juga memiliki fasilitas serta sarana yang memadai.

Kejadian 25:5, "Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak, ..."

"Berkat Tuhan telah memberikan hasil investasi (tuaian) yang berlipat ganda secara luarbiasa kepada Ishak"

Walau demikian, hasil panen dahsyat yang Ishak alami (Kejadian 26:12,13) tidak semata-mata disebabkan oleh fasilitas dan sarana miliknya. Alkitab menyebutkan, berkat Tuhan-lah penyebabnya.

Kejadian 1:28, Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, ..."

Ketika Tuhan menciptakan manusia, tentu saja Tuhan memperlengkapi mereka dengan alat reproduksi, sehingga bisa menghasilkan keturunan. Tapi anehnya, walau demikian Tuhan masih merasa perlu memberkati manusia agar mereka dapat beranakcucu dan bertambah banyak.
Itu artinya, sekalipun manusia memiliki alat reproduksi, kemampuan mereka untuk memenuhi bumi sangatlah terbatas. Tanpa berkat Tuhan, mustahil manusia bisa beranakcucu dan bertambah banyak memenuhi bumi.

alat reproduksi + berkat Tuhan = beranakcucu dan bertambah banyak

Prinsip yang sama juga berlaku dalam dunia usaha. Modal, fasilitas/sarana juga keahlian yang memadai bukanlah unsur utama untuk memperoleh hasil yang berlimpah.
Kepada modal, fasilitas/sarana dan keahlian tersebut haruslah ditambahkan berkat Tuhan. Perhatikan ayat berikut:

Amsal 10:22, "Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya."

Berkat Tuhan adalah sesuatu dari Tuhan yang memberikan keberhasilan, keberhasilan yang berlipat ganda.

modal, fasilitas/sarana dan keahlian + berkat Tuhan = keberhasilan yang berlipat ganda

Yedija Prima

seorang yang melayani Tuhan karena kehendak-Nya & karena Ia telah mati baginya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak