Setelah menaburkan benihnya, di tahun yang sama dengan ia menabur, Ishak putra Abraham menuai hasil yang spektakuler, yaitu seratus kali lipat. Dan bila Ishak seorang investor, pastilah ia akan mengejutkan juga membuat iri para investor lain. Bahkan beberapa waktu kemudian Ishak pun berkembang menjadi seorang investor yang sangat kaya dan berpengaruh.
Kejadian 26:12,13, "Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya."
Keberhasilan panen Ishak tergolong keberhasilan yang dahsyat juga mustahil. Karena Ia menabur di lahan yang kering. Negeri di mana Ishak menabur adalah negeri yang sedang mengalami kelaparan besar. Maka keberhasilan Ishak bisa dikategorikan sebagai mujizat.
Yang menarik, Kejadian 26:12,13 menyebutkan penyebab utama hasil panen dahsyat Ishak adalah: berkat Tuhan. Tidak ada penyebab lain disebutkan. Bukan modal (jumlah benih) yang besar, bukan strategi bercocok tanam yang canggih, juga bukan kemampuan membaca musim tanam, atau yang lainnya. Dengan kata lain, penyebab keberhasilan panen Ishak yang dahsyat karena campur tangan Tuhan semata.
Dalam konteks investasi, berkat Tuhan mampu membuat sebuah investasi biasa menjadi investasi dahsyat, sekalipun investasi tersebut dilakukan di lahan yang telah 'kering'. Dan seperti kita ketahui, di masa krisis ekenomi sekarang ini, telah banyak lahan investasi yang 'mengering'.
Amsal 10:22, "Karena berkat TUHAN sajalah orang menjadi kaya; kerja keras tak dapat menambah harta." BIS
Perlengkapan (tools) dan keahlian (skill) untuk melakukan investasi dan bisnis bukannya tidak diperlukan, namun bila perlengkapan juga skill tidak disertai berkat Tuhan, maka mustahil kita akan memiliki investasi dahsyat di hari-hari ini.
Pertanyaannya adalah, sampai sejauh manakah kita menyadari bahwa kita membutuhkan berkat Tuhan bagi investasi & bisnis kita?