Kita pasti tahu bahwa sejak krisis ekonomi & keuangan berlangsung, telah 'lahir' remaja-remaja 'berkantong tipis'.
Remaja-remaja tersebut 'berkantong tipis' bukan lantaran mereka belum memiliki pekerjaan, namun karena orang tua mereka juga 'berkantong tipis' akibat krisis ekonomi & keuangan.
Remaja-remaja tersebut 'berkantong tipis' bukan lantaran mereka belum memiliki pekerjaan, namun karena orang tua mereka juga 'berkantong tipis' akibat krisis ekonomi & keuangan.
Akibatnya sejumlah remaja 'berkantong tipis' tersebut ada yang mengalami putus sekolah/kuliah di tengah jalan, atau ambil cuti kuliah selama setahun.
Belum lama ini, saya mendapat email dari seorang remaja yang bercerita bahwa ia telah berdoa minta sejumlah uang pada Tuhan agar kebutuhan kuliahnya terpenuhi, dan Tuhanpun menjawab doanya.
... Kisah yang singkat namun menyentuh hati. Sebuah kisah tentang pemeliharaan Tuhan.
Ada beberapa kisah sejenis yang pernah saya dengar sebelumnya, kisah nyata yang membuktikan bahwa Tuhan sanggup mencukupi kebutuhan pendidikan para remaja sekalipun ketebalan kantong orang tua mereka telah sangat menipis.
Para remaja di atas telah berseru kepada Tuhan karena mereka percaya bahwa Tuhan sanggup menjawab doa mereka. Dan para remaja ini sanggup percaya karena mereka tahu bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka & bahwa Tuhan adalah pribadi yang berkuasa.
Pengenalan akan Tuhan inilah yang telah menyebabkan mereka tetap dapat melanjutkan pendidikan mereka.
Mazmur 9:11, "Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN."
Para orang tua dapat bercermin dari kisah pemeliharaan Tuhan pada para remaja di atas. Sampai sejauh manakah anak-anak kita mengenal Tuhan dan kuasaNya. Karena itu juga akan mempengaruhi tingkat kemenangan mereka di kemudian hari.
2 Petus 3:18, "Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. ..."
Pertanyaan yang harus kita renungkan adalah, sejauh mana kita telah memperkenalkan Tuhan pada anak-anak kita?
Pertanyaan berikutnya, sampai sejauh manakah kita sendiri telah mengenal Tuhan?
catatan hikmat: kesanggupan seseorang untuk percaya pada Tuhan sangat dipengaruhi oleh tingkat pengenalan orang tersebut akan Tuhan.
ARTIKEL TERKAIT
