TULANG PUNGGUNG PENGELOLAAN KEUANGAN


Krisis ekonomi & keuangan dunia belum juga reda walau kita telah berada di tahun 2013. Nampaknya, kita makin membutuhkan mujizat keuangan.
Kesembuhan dari penyakit & kelemahan tubuh bukanlah suatu yang asing bagi sebagian umat Tuhan. Namun mujizat kesembuhan finansial (keuangan) mungkin masih merupakan suatu yang asing bagi sebagian umat Tuhan. 
Sebenarnya bila kita jeli, Alkitab menyebutkan beberapa mujizat kesembuhan keuangan, (mujizat yang menyebabkan seseorang terlepas dari masalah keuangan secara supranatural). Sama seperti jenis mujizat yang lain, 'mujizat keuangan' masih merupakan 'pekerjaan' yang dilakukan Tuhan hingga kini.

Salah satu penyebab mengapa ada beberapa orang belum mengalami mujizat keuangan adalah, sikap dan cara mereka mengelola uang. Pengelolaan keuangan yang tidak menggunakan prinsip-prinsip firman Tuhan akan menghalangi campur tangan Tuhan dalam hal keuangan. 

Salah satu hal penting dalam hal pengelolaan keuangan, adalah yang saya sebut sebagai 'tulang punggung pengelolaan keuangan'. 'Tulang punggung' ini adalah penopang utama pengelolaan keuangan yang Alkitabiah. 
Sehebat-hebatnya sebuah metode pengelolaan keuangan, bila 'tulang punggung pengelolaan keuangan' tidak diterapkan, maka keadaan keuangan seseorang tetap akan mengalami kehancuran.
Karena, tulang punggung pengelolaan keuangan adalah suatu tindakan yang akan mendatangkan pertambahan keuangan. Namun sebaliknya, bila tidak dilakukan akan mendatangkan pengurangan. Bisa Anda bayangkan, apa yang akan terjadi bila seseorang telah menerapkan sebuah metode pengelolaan keuangan yang canggih, namun 'pengurangan' tetap terjadi di area keuangan. 
Begitu dahsyatnya si 'tulang punggung' ini, hingga ketika saya secara perlahan & penuh kesabaran mengajarkannya pada seorang anak mantan siswa SLB (Sekolah Luar Biasa), dan anak tersebut mau menerapkannya, sebuah mujizat keuangan terjadi, ia mengalami pertambahan keuangan. (Bahkan, telah ada beberapa kesaksian berdatangan kepada saya dari anak-anak remaja yang menerapkan prinsip 'tulang punggung pengelolaan keuangan' dan secara ajaib mereka mengalami pertambahan keuangan).

Nah, yang dimaksud dengan tulang punggung pengelolaan keuangan adalah 'memberi'. Bila seseorang melakukan 'memberi', maka sudah pasti ia akan mengalami pertambahan. Hal itu bukanlah omong kosong. Yesus sendiri menjamin, bahwa barangsiapa memberi ia sendiri akan diberi. 
Saya pribadi (penulis) telah mengalami pertambahan secara supranatural. Pertambahan di sini bukan hanya dalam kebutuhan pribadi (keluarga) terpenuhi tapi juga menerima dari Tuhan lebih dari yang dibutuhkan. 



Lukas 6:38, “Berilah dan kamu akan diberi: .." 

Amsal 11:24, "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan." 

Hal memberi adalah kunci yang diberikan Tuhan agar kita mengalami dimensi kehidupan yang 'lebih dari cukup'. Ada orang-orang yang berusaha keras untuk mengalami kehidupan yang 'lebih dari cukup' tapi mengabaikan hal memberi. Mereka cenderung mencari ladang-ladang investasi atau beberapa bentuk usaha untuk mengalami pertambahan keuangan ketimbang membuka hati terhadap kesempatan untuk memberi. Saya telah bertemu dengan pengusaha-pengusaha yang murah hati, mereka mengalami terobosan supranatural dalam usahanya. Peluang-peluang baru atau konsumen-konsumen/klien-klien potensial yang sebenarnya sulit dijangkau tapi secara tiba-tiba dapat dijangkau, akibatnya, mereka pun mengalami pertambahan keuangan.  
Amsal 11:25, "Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan (keadaan lebih dari cukup), siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum." 

Jadikan hal memberi sebagai bagian dari sistem/cara pengelolaan keuangan Anda. Sisihkan sekian persen dari penghasilan Anda dalam 'kas memberi'/amplop khusus, seperti petani yang selalu menyisihkan sebagian benih dari hasil panennya untuk ditabur/ditanam kembali. 

PENERAPAN
1. Sisihkan sekian % dari penghasilan/pemasukan  Anda (terserah ketetapan hati Anda, bisa 2%, 3%, 5% atau yang lainnya), kemudian masukkan dalam amplop khusus. Ini bukan persembahan persepuluhan (di luar persepuluhan).
2. Ulangi langkah 1 setiap kali Anda memperoleh pemasukan/penghasilan berikutnya …
3. Setiap kali Tuhan mendorong Anda untuk memberi, gunakan uang yang telah Anda sisihkan dalam amplop khusus tersebut untuk memberi sesuai arahan Tuhan. (Saran, minta arahan Tuhan tentang jumlah uang yang akan diberi/disalurkan)
4. Percayalah bahwa Tuhan akan memberkati pemberian Anda, sehingga Anda pun akan mengalami pertambahan keuangan
5. Perhatikan & catat jumlah persembahan persepuluhan Anda tiap bulan, karena dari situ Anda mengetahui apakah Anda mengalami pertambahan atau tidak.

PENDALAMAN     
Prinsip-prinsip firman yang berhubungan dengan MEMBERI:
> Memberi adalah = tindakan menabur, dan bila kita telah memberi (menabur) maka kita akan menerima kembali (menuai) dari Tuhan. Perhatikan kembali ayat-ayat berikut:

Lukas 6:38, “Berilah (menabur) dan kamu akan diberi (menuai): …”

Amsal 11:24, "Ada yang menyebar harta (menabur), tetapi bertambah kaya (menuai pertambahan),”

Amsal 11:25, "Siapa banyak memberi berkat (menabur), diberi kelimpahan (menuai kelimpahan),”

Matius 5:7, “Berbahagialah orang yang murah hatinya (menabur), karena mereka akan beroleh kemurahan (menuai kemurahan).”

Mengapa orang yang memberi (menabur) selalu akan mengalami diberi (menuai)? Sederhana saja, karena Tuhan tidak pernah berhutang. Tuhan tidak pernah membiarkan orang yang telah memberi mengalami kekurangan

> Jenis yang ditabur, itu juga jenis yang akan dituai

Galatia 6:7, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.”

Prinsip firman di atas seringkali kurang diperhatikan umat Tuhan. APA yang DITABUR (ditanam) menentukan jenis yang DITUAI. Bila kita memberi minum maka kita akan menuai diberi minum.

Amsal 11:25, "… siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum." 

Bila kita memberi kemurahan maka kita akan menuai kemurahan, 

Matius 5:7, “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.”

Begitu pula bila kita memberi (menabur) baju maka kita akan menerima (menuai) baju, atau memberi pakaian, maka kita tidak akan kekurangan pakaian. Memberi uang maka kita tidak akan kekurangan uang.

Hal-hal berikut tidak mungkin terjadi:
- memberi baju, menuai uang atau
- memberi makanan menuai baju
dll.

Ada beberapa orang Kristen yang mengalami kekurangan uang karena mereka kurang memberi uang. Bila Anda tidak ingin kekurangan uang, mulailah memberi uang, walaupun Anda hanya mampu memberi sedikit.

DOWNLOAD ARTIKEL SENTUHHIKMAT

Yedija Prima

seorang yang melayani Tuhan karena kehendak-Nya & karena Ia telah mati baginya

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak